A. Hakikat
kepemimpinan
Dari semua pemikiran dan
tulisan mengenai kepemimpinan, ada tiga aspek yang menonjol : manusia,
pengaruh, dan tujuan. Kepemimpinan dijalankan oleh manusia, melibatkan
penggunaan pengaruh, dan digunakan untuk mencapai tujuan. Pengaruh
berarti bahwa hubungan antara manusia tidak terjadi secara pasif. Oleh karena
itu, kepemimpinan
didefinisikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi orang lain guna mencapai
tujuan organisasi.
B. Kepemimpinan
masa kini
Konsep kepemimpinan berubah seiring berubahanya
organisasi. Artinya, konteks lingkungan
tempat kepemimpinan dijalankan memengaruhi pendekatan apa yang paling efektif,
di samping pemimpin seperti apa yang paling dikagumi masyarakat. Pengaruhi
penting terhadap gaya kepemimpinan selama beberapa tahun terakhir adalah yang
penuh pergolakan dan ketidakpastian.Teknologi,
kondisi ekonomi, kondisi tenaga kerja, serta nilai-nilai social dan budaya
sepanjang masa semuanya memainkan peranan. Hal menarik tentang kepemimpinan
masa kini adalah “ pendekatan postheroic “ yang mengutamakan tindakan-tindakan
subtil, tidak kasat mata, dansering tanpa pamrih dilakukan ssetiap hari oleh
para pemimpin, bukan prestasi hebat para pahlawan bisnis kenamaan. Kerendahan Hati (humility) berarti
bersikap rendah hati dan tidak berpura-pura.
1. Kepemimpinan tingkat 5
Hierarki
tingkat 5 :
1. Individu
berkemampuan tinggi
2. Anggota
tim aktif
3. Manajer
andal
4. Pemimpin
efektif
5. Eksekutif
tingkat 5
Ciri penting tingkat 5
adalah hampir hilangnya ego, dibarengi dengan tekad kuat untuk melakukan yang
terbaik bagi organisasi. Berseberangan dengan konsep pemimpin besar sebagai
pribadi hebat dengan ego dan ambisi besar, pemimpin tingkat 5 sering pendiam
dan apa adanya.
2. Kepemimpinan
interaktif
Fokus untuk menekan
ambisi pribadi dan membangun potensi orang lain juga merupakan cirri utama
kepemimpinan interaktif. Kepemimpinan interaktif berarti bahwa pemimpin lebih
menyukai proses konsensual dan kolaboratif, serta pengaruh muncul lewat
hubungan, bukan kekuasaan posisi dan kewenangan formal.
C.
DARI
MANAJEMEN KE KEPEMIMPINAN
Perbedaan
utama antara manajemen dan kepemimpinan adalah manajemen mengutamakan
stabilitas, ketertiban, dan pemecahan masalah di struktur dan sistem organisasi
yang ada. Kepemimpinan tidak dapat menggantikan manajemen, melainkan harus
melengkapinya. Manajemen yang baik diperlukan untuk membantu organisasi
memenuhi komitmen yang ada, sementara kepemimpinan yang baik diperlukan untuk
membawa organisasi ke masa depan.
Kualitas Pemimpin dan Manajer
Kualitas pemimpin :
- Visioner
- Bergairah
- Kreatif
- Fleksibel
- Menginspirasi
- Inovatif
- Berani
- Imajinatif
- Eksperimental
- Memulai perubahan
- Kekuatan pribadi
Kualitas manajer :
- Rasional
- Siap berbagi saran
- Gigih
- Pemecah masalah
- Teguh
- Analitis
- Terstruktur
- Waspada
- Berwibawa
- Menstabilkan
- Kekuatan posisis
D. Karakter
kepemimpinan
Berbagai upaya awal untuk
memahami kesuksesan kepemimpinan berfokus kepada karakter pemimpin. Karakter (traits)
adalah cirri pribadi pemimpin yang menonjol, seperti kecerdasan, kejujuran,
kepercayaan diri, dan bahkan penampilan. Karakter pribadi mereka, karakter
fisik, social, dan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka juga diteliti. Karakter adalah ciri pribadi pemimpin
yang menonjol, seperti kecerdasan, kejujuran, kepercayaan diri, dan bahkan
penampilan.
E. Pendekatan
perilaku
Pertimbangan
jenis perilaku yang menggambarkan sejauh mana sang pemimpin memikirkan bawahan,
menghargai pikiran dan perasaan mereka, dan membangun rasa saling percaya.
Struktur
permulaan adalah kadar perilaku tugas, yaitu sejauh mana sang pemimpin
berorientasi tugas dan mengarahkan pekerjaan bawahanya untuk mencapai tujuan.
Dua perilaku kepemimpinan utama yang dianggap penting
bagi kepemimpinan adalah perilaku berorientasi tugas dan perilaku
berorientasimanusia. Kedua metakategori ini, atau kategori perilaku secara
luas, terbukti berhubungan dengan kepemimpinan efektif di berbagai situasi dan
waktu. Meski keduanya tidak hanya penting bagi
perilaku kepemimpinan , perhatian akan tugas dan manusia sedikit banyak harus
diperlihatkan. Oleh karena itu, banyak upaya untuk memahami kepemimpinan
menggunakan kedua metakategori ini sebagai dasar penelitian dan perbandingan.
Program penelitian
penting terhadap perilaku kepemimpinan dilakukan di Ochio State University,
University of Michigan, dan University of Texas.
1. Penelitian Ohio
State
Para peneliti di the
Ochio State University menyurvei para pemimpinuntuk meneliti ratusan dimensi
perilaku pemimpin. Mereka mengidentifikasi dua perilaku utama : pertimbangan dan struktur
permulaan.
o
Pertimbangan (consideration) masuk ke kategori perilaku
berorietasi manusia dan berarti sejauh mana sang pemimpin memikirkan bawahan,
menghargai pikiran dan perassaan mereka, dan membangun rasa saling percaya.
Para pemimpin yang penuh pertimbangan bersifat ramah, memberikan komunikasi
terbuka, membangun kerja sama, dan berorientasi kepada kesejahteraan bawahan
mereka.
o
Struktur permulaan (initiating structure) adalah kadar perilaku
tugas, yaitu sejauh mana sang pemimpin berorientasi tugas dan mengarahkan
pekerjaan bawahannya untuk mencapai tujuan. Para pemimpin dengan gaya ini
biasanya memberikan instruksi, menggunakan waktu untuk perencanaan, menekankan
tenggat waktu, dan memberikan jadwal pekerjaan yang tegas. Pertimbangan dan
struktur permulaan saling terpisah, yaitu yang berarti seorang pemimpin dengan
pertimbangan tinggi dapat memiliki struktur permulaan tinggi atau rendah.
2. Penelitian
Michigan
Supervisor paling
efektif adalah mereka yang mengutamakan kebutuhan manusiawi bawahannya untuk
untuk “ membangun kelompok kerja efektif dengan tujuan berkinerja tinggi”. Para
peneliti Universitas Michigan menggunakan istilah pemimpin berorientasi pegawai
untuk menyebutkan pemimpin yang menetapkan tujuan berkinerja tinggidan
menampilkan perilaku suportif terhadap bawahan mereka. Pemimpin yang paling
tidak efektif desebut pemimpin berorientasi tugas, yaitu mereka yang cendderung
lebih memperhatikan pemenuhan jadwal, penghematan biaya, dan efisiensi produksi
daripada pencapaian tujuan dan kebutuhan manusiawi.
3. Kisi-kisi
kepemimpinan
Dengan menggunakan
hasil penelitian di Ochio State denga Michigan, Blake dan Mouton dari
University Texas menggagas teori sdua dimensi yang disebut kisi-kisi
manajerial, yang kemudian diubah oleh Blake dan McCanse menjadi Kisi-kisi
kepemimpinan.
F.
Pendekatan kontingensi
Model
kepemimpinan yang menggambarkan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi
spesifik di organisasi
1. Teori
situasional Hersey dan Blanchard
Teori kepemimpinan
situsional Merupakan pengembangan menarik dari teori perilaku yang terangkum
pada kisi-kisi kepemimpinan.
1. Teori kontingensi fiedler
Teori
kontingensi Fiedler adalah sejauh mana gaya pemimpin berorientasi tugas atau
berorientasi hubungan (manusia)
2. Pengganti kepemimpinan
Pengganti kepemimpinan
menyebabkan gaya kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan tidak diperlukan
lagi. Contohnya, bawahan yang sangat professional yang tahu cara mengerjakan
tugas mereka tidak memerlukan pemimpin yang memberitahukan struktur kepada
mereka dan yang harus mereka lakukan.
Pengganti
adalah variable situasi yang membuat gaya kepemimpinan tidak diperlukan atau
berlebihan
Pembatal
adalah variable situasi yang membatalkan gaya kepemimpinan pada perilaku
tertentu
G.
Kepemimpinan karismatik dan
transformasional
Penelitian
juga mendalami bagaimana kepemimpinan dapat menginspirasi dan memotivasi orang
melampaui tingkat kerja mereka . beberapa pendekatan kepemimpinan lebih efektif
daripada pendekatan lain untuk memunculkan komitmen dan antusiasme yang tinggi.
1. Kepemimpinan
karismatik dan visioner
Karisma diartikan sebagai “api yang menyalakan
energi dan komitmen pengikut serta menyebabkan mereka mengikuti panggilan
tugas”.
Pemimpin karismatik
mampu menginspirasi dan memotivasi orang untuk melakukan sesuatu melebihi
kemampuannya, meski dihadapkan dengan halangan dan pengorbanan pribadi.
Pengikut bersedia mengabaikan
kepentingan mereka demi tim , bagian atau organisasi.
Para pemimpin karismatik ahli dalam seni
kepemimpinan visioner. Visi (vision) adalah masa depan yang menarik dan ideal,
yang dapat dipercaya namun belum tercapai . visi merupakan bagian penting dari
kepemimpinan karismatik maupun transformasional. Pemimpin visioner berbicara
lewat hati kepada pegawai dengan membiarkan mereka menjadi bagian dari sesuatu
yang lebih besar dari diri mereka. Ketika orang lain melihat halangan atau
kegagalan , mereka melihat kemungkinan dan harapan.
Kepemimpinan karismatik biasanya
memiliki visi masa depan yang kuat , yang hampir berupa obsesi, dan mereka
dapat memotivasi orang lain untuk mewujudkannya. Para pemimpin ini
berpengaruh emosional bagi bawahan mereka karena mereka sangat percaya
dengan visinya dan dapat mengomunikasikannya kepada orang lain hingga seolah –
olah visi itu nyata, pribadi dan makna.
Dampak karismatik
biasanya muncul setelah :
a. Menyatakan
visi mulia yang dirasakan oleh semua pegawai
b. Menampilkan
kemampuan memahami dan beremmpati terhadap pengikut
c. Memberdayakan
dan memercayai bawahan untuk mencapai hasil
Pemimpin karismatik
cenderung sulit ditebak karena mereka menciptakan atmosfer perubahan, dan
mereka dapat terobsesi dengan ide-ide visioner yang menggairahkan,
menstimulasi, dan mendorong orang lain untuk bekerja keras.
2. Kepemimpinan
transformasional versus kepemimpinan transaksional
Pemimpinan
transformasional mirip pemimpin karismatik, namun mereka dibedakan oleh kemampuan istimewa mereka untuk memunculkan inovasi dan
perubahan dengan mengakui kebutuhan dan kepentingan pengikut mereka,
membantu mereka memandang masalah lama
dengan cara baru, dan mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo. Pemimpin transaksional memperjelas peran dan
persyaratan tugas bawahan, memelapori stryktur, membrikan imbalan yang sesuai,
dan mencoba memahami dan memenuhi kebutuhan social bawahan. Pemimpin
transformasional mampu memimpin perubahan misi, strategi, struktur, dan budaya
di organisasi, di samping mendorong inovasi di bidang produk dan teknologi.
H. KEPENGIKUTAN
Gaya Kepengikutan :
1. Pengikut
terasing adalah seseorang yang mandiri dan berfikir kritis
dan mandiri namun pasif
2. Konformis
adalah yang berpartisipatif aktif dalam hubungan dengan atasannya, namun tidak
menggunakan keahlian berpikir kritis.
3. Orang
bertahan pragmatis memiliki semua sifat, tergantung gaya yang mana yang cocok
disetiap situasi
4. Pengikut
pasif tidak menunjukkan berpikir kritis
dan mandiri maupun partisipasi aktif
5. Pengikut
efektif adalah pemikir kritis dan mandiri sekaligus aktif di organisasi
I. KEKUASAAN DAN PENGARUH
o
Kekuasaan adalah potensi untuk
memengaruhi peerilaku orang lain
o
Pengaruh adalah dampak tindakan
seseorang terhadap sikap, nilai, keyakinan, atau perilaku lain
o
Jenis-jenis kekuasaan :
1. Kekuasaan posisi
a. Kekuasaan
sah adalah kekuasaan
yang muncul dari posisi manajemen formal di organisasi dan kewenangan yang
diberikan kepadanya.
b. Kekuasaan
imbalan adalah kekuasaan yang berasal dari kewenangan unntuk
memberikan imbalan kepada orang lain.
c. Kekuasaan
Hukuman adalah kewenangan untuk menghukum atau merekomendasikan
hukuman.
2. Kekuasaan
Pribadi
a. Kekuasaan ahli adalah
kekuasan yang berasal dari pengetahuan atau keahlian khusus seseorang tentang
tugas yang sedang dikerjakan ntersebut.
b. Kekuasaan rujukan adalah
kekuasaan yang berasal dari karateristik pribadi seseorang yang membuat orang
lain memihak, menghormati, dan mengagumi hingga menirunya.
o
Sumber kekuasaan lain :
1. Upaya pribadi :
orang yang menunjukan inisiatif, bekerja melebihi yang diharapkan dari mereka,
mengerjakan proyek yang tidak disukai namun penting, serta menunjukan minat
belajar tentang organisasi dan bisnis sering memperoleh kekuasaan.
2. Jejaring Hubungan : orang yang berkecimpung di jejaring hubungan memiliki kekuasaan yang
lebih besar
3. Informasi :
sumber daya bisnis utama dan orang yang memiliki akses terhadap informasi dan
mengendalikan bagaimana dan untuk siapa informasi didistribusikan biasanya
kuat.
o
Taktik pengaruh interpersonal:
1. Gunakan persuasi yang rasional
2. Buat orang lain menyukai anda
3. Andalkan aturan timbal balik
4. Bangun aliansi
5. Minta apa yang anda inginkan
6. Manfaatkan kewenangan yang lebih
tinggi
7. Berikan imbalan atas perilaku yang
anda inginkan
J. KEPEMIMPINAN SEBAGAI
PELAYANAN
a. Kepemimpinan abdi
Pemimpin abdi adalah pemimpin yang bekerja untuk
memenuhi tujuan dan kebutuhan bawahan mereka, dan mewujudkan tujuan atau misi
lebih besar dari organisasi mereka.
Konsep kepemimpinan
abdi yang digagas pertama kali oleh Robert Greenleaf di tahun 1970 ini kembali
menerima sorotan selama beberapa tahun belakanan dengan banyaknya perusahaan
yang bangkit dari skandal etika dan bersaing untuk menarik dan mempertahankan
bakat-bakat terbaik. Pemimpin abdi melampoi kepentingan diri mereka sendiri
untuk melayani orang lain dari organisasi. Mereka bekerja pada dua tingkat :
untuk pemenuhan tujuan dan kebutuhan bawahan mereka, dan perwujudan tujuan atau
misi lebih besar dari organisassi mereka. Pemimpin abdi banyak bekerja di
organisasi nonprofit karena memberikan cara alamiah bagi mereka menerapkan
dorongan kepemimpinan dan keahlian untuk melayani orang lain.
b. Kepemimpinan
moral
Kepemimpinan
moral melakukan hal yang benar. Ini berarti memperlihatkan perilaku adil,
jujur, baik, dan patut dalam melaksanakan kepemimpinan. Jelas bahwa
kepemimpinan moral memerlukan keberanian, yaitu kemampuan untuk menghadapi rasa
takut dan bertindak menurut nilai-nilai dan nurani. Kepemimpinan moral terkait dengan membedakan yang
benar dari yang salah dan memilih melakukan hal yang benar dalam melaksanakan
kepemimpinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar