Kontrol adalah persoalan penting yang dihadapi setiap manajer di setiap organisasi,
tetapi manajer baru terkadang mengalami kesulitan untuk menentukan sejauh mana
ia harus menggunakan kontrolnya untuk membuat orang-orang tetap produktif tanpa
menindas motivasi dan kreativitas mereka.
A. PENGERTIAN KONTROL
Beberapa panduan untuk menciptakan
kebijakan penggunaan yang dapat diterima yang efektif tetapi juga adil,
berkenaan dengan penggunaan internet ditempat kerja :
o
Pastikan bahwa para pegawai memahami bahwa mereka tidak memiliki
hak hukum atas privasi di tempat kerja
o
Buat kebijakan penggunaan internet tertulis
o
Jelaskan proses pendisiplinannya
o
Tinjau kembali kebijakan pada jangka waktu tertentu
Kurangnya kontrol dapat
memberikan dampak yang dapat memmbahayakan bagi kesehatan suatu organisasi,
merusak reputasinya dan mengancam masa depannya.
Kontrol organisasi adalah proses sistematis dalam mengatur aktivitas organisasi agar
tetap konsisten dengan pengharapan yang telah dibangun dalam rencana, target,
standar kinerja.
Untuk
mengontrol suatu organisasi secara efektif, mangharuskan adanya informasi
menganai standar kinerja serta tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki
penyimpangan yang terjadi.
1. Memilih Standar dan Ukuran
Sebagian besar
organisasi berfokus pada pengukuran dan pengawasan kinerja
keuangan, seperti penjualan, pendapatan, dan keuntungan. Namun
para manajer makin mengetahui keharusan untuk mengukur aspek-aspek kinerja yang
tidak kasat mata lainnya untuk mengelola aktivitas penciptaan nilai dari
organisasi saat itu.
2. Kartu Skor Berimbang
Kartu Skor Berimbang adalah sistem
kontrol manajemen komprehensif yang menyeimbangkan ukuran keuangan tradisonal
dengan ukuran operasional yang berhubungan dengan faktor-faktor kesuksesaan
penting yang ada di perusahaan.
Kartu Skor Berimbang memiliki 4 perspektif utama :
a)
Kinerja Keuangan
Aktivitas organisasi berkontribusi dalam memperbaiki kinerja jangka
pendek dan panjang. Terdiri atas pengukuran tradisional seperti pemasukan
bersih dan pengembalian investasi
b)
Layanan Pelanggan
Mengukur hal bagaimana pandangan pelanggan terhadap organisasi serta
keterikatan dan kepuasan pelanggan
c)
Proses Bisnis Internal
Berfokus pada statistik produksi
dan operasiona, seperti pemenuhan permintaan atas biaya per permintaan.
d)
Keputusan Organisasi untuk Belajar dan
Tumbuh
Berfokus pada seberapa baik sumber daya dan modal manusis dikelola demi
masa depan perusahaan.
B.
MODEL KONTROL UMPAN BALIK
Semua sistem kontrol
yang dirancang dengan baik akan melibatkan penggunaan umpan balik untuk
menentukan apakah kinerja memenuhi standar yang telah dibuat.
1.
Langkah-langkah Kontrol Umpan Balik
§
Membangun Standar Kinerja
Mencerminkan aktivitas
yang berkontribusi pada strategi organisasi secara keseluruhan dengan cara yang
signifikan, juga agar pegawai mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan
dapat menentukan apakah aktivitas mereka sesuai target.
§
Mengukur Kinerja yang Ada
Dapat dilakukan dengan pengukuran
kinerja kuantitatif, dimana harus berhubungan dengan standar yang telah
ditetapkan.Namun manajer juga harus turun langsung untuk melihat bagaimana
segala hal berjalan.
§
Membandingkan Kinerja dengan Standar
Manajer harus melakukan
pendekatan yang bersifat menyelidiki untuk memperoleh pemahaman yang luas dari faktor yang mempengaruhi
kinerja. Kinerja manajemen yang baik melibatkan penilaian subjektif dan diskusi
bersama pegawai serta analisis objektif terhadap data kinerja
§
Melakukan Tindakan Korektif
2.
Aplikasi untuk Anggaran
Kontrol anggaran, salah satu metode yang paling sering digunakan dalam kontrol
manajemen, adalah proses penentuan target untuk pengeluaran organisasi,
mengawasi hasil dan membandingkannya dengan anggaran yang ada, dan membuat perubahan
jika perlu. Sebagai alat pengontrol, anggaran adalah laporan yang berisi,
pengeluaran terkini dan terencana untuk uang, aset, bahan mentah, gaji, dan
sumber daya lainnya.
Unit dasar analisis
untuk sistem kontrol anggaran disebut dengan pusat pertanggungjawaban,Pusat
tanggung jawab adalah departemen atau unit apa pun yang ada dalam
organisasi, dibawah pengawasan seorang pegawai yang bertangggung jawab atas
aktivitas departemen atau unit tersebut.
Anggaran yang biasanya digunakan manajer :
§
Anggaran Biaya
Terdiri atas biaya antisipasi dan biaya aktual
untuk setiap pusat pertanggung-jawaban dan untuk organisasi secara keseluruhan.
Menunjukkan semua jenis biaya atau dapat berfokus pada kategori tertentu.
§
Anggaran Pendapatan
Anggaran yang mengidentifikasikan
pendapatan perkiraan dan pendapatan aktual organisasi.
§
Anggaran Kas
Anggaran yang menghitung
dan melaporkan arus kas dalam basis harian atau mingguan untuk menjamin bahwa
perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
§
Anggaran Modal
Anggaran yang merencanakan
dan melaporkan investasi dalam aset-aset besar untuk didepreasi setelah
beberapa tahun.
Penganggaran adalah bagian yang penting dari perencanaan dan pengawasan
organisasi
Penganggaran dari atas
ke bawah merupakan proses
penganggaran dimana manajer tingkat menengah dan tingkat bawah menentukan
target anggaran departemen berdasarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan
secara keseluruhan yang telah dispesifikasi oleh manajer-manajer puncak.
Penganggaran dari bawah
ke atas merupakan
proses penganggaran dimana manajer-manajer tempat bawah menganggarkan kebutuhan
sumberdaya departemennya dan melemparkannya ke atas untuk disetujui oleh
manajer-manajer puncak.
C.
KONTROL KEUANGAN
Kontrol keuangan tidak
hanya menginformasikan apakah keuangan perusahaan besar dalam posisi yang baik,
tetapi kontrol keuangan juga bisa menjadi indikator berguna menunjukan
permasalahan kinerja lainnya. Misalnya layanan pelanggan atau keefektifan
tenaga kerja penjualan.
1.
Laporan Keuangan
Memberikan informasi dasar yang digunakan untuk melakukan kontrl
keuangan dari sebuah organisasi. Dua laporan keuangan besar, yaitu :
a)
Neraca keuangan
Menunjukkan posisi
keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aset( apa yang dimiliki suatu perusahaan)
,ekuitas(perbedaan antara aset dan kewajiban serta nilai bersih milik
perusahaan dalam saham dan saldo laba)
dan kewajiban(utang yang dimiliki)
pada waktu tertentu
b)
Laporan laba rugi
Meringkas kinerja
keuangan perusahaan untuk interval tertentu, biasanya satu tahun.
Pendekatan Hierarki versus Pendekatan Desentralisasi
Kontrol Hierarki adalah
penggunaan aturan, kebijakan, hierarki wewenang, dan alat formal lainnya untuk
memengaruhi perilaku pegawai dan menilai kinerja.
Kontrol Desentralisasi adalah penggunaan budaya perusahaan, norma kelompok, dan fokus
terhadap tujuan, daripada aturan dan prosedur, untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
Manajemen Buka-Buku
Manajemen Buka-Buku adalah berbagai informasi keuangan
dan hasil-hasilnya dengan semua pegawai di organisasi. Tujuannya adalah untuk
membuat setiap pegawai berfikir dan bertindak seperti seorang pemilik bisnis.
2.
Analisis Keuangan :
menafsirkan Angka
Analisis keuangan yang biasa dilakukan
berfokus pada rasio, statistik yang menunjukkan hubungan antara
indikator-indikator kinerja seperti keuntungan dan aset, penjualan, dan
persediaan. Merangkum beberapa rasio keuangan, yang merupakan ukuran dari :
§
Rasio Likuiditas
Perbandingan keuangan
yang menunjukkan kemampuan organisasi untuk memenuhi kewajiban utangnya.
Perhitungan : Rasio
lancar – Aset Lancar/ kewajiban lancar
§
Rasio Keaktifan
Rasio keuangan yang
mengukur kinerja internal organisasi yang berhubungan dengan aktivitas penting
yang ditentukan oleh manajemen. Perhitungan
:
Perputaran persediaan –
jumlah penjualan/ inventaris rata rata
Rasio konversi(indikator
dari keefektifan perusahaan dalam mengubah penelusuran pelanggan ) – Permintaan
pembelian/ pemeriksaan pelanggan
§
Rasio Keuntungan
Rasio keuangan yang
menggambarkan keuntungan milik perusahaan yang berkenaan dengan sumber daya
keuntungan.
Perhitungan :
Margin keuntungan dari
penjualan – pendapatan bersih / penjualan
Margin kotor –
pendapatan kotor / penjualan
Pengembalian aset (ROA)-
Pendapatan bersih/ jumlah aset
§
Rasio Leverage
Merupakan aktivitas
pendanaan dengan uang pinjaman. Perhitungan :
Rasio utang – Jumlah
utang/ jumlah aset
D.
FILOSOFI KONTROL YANG BERUBAH-UBAH
Berkenaan dengan
pergerakan menuju partisipasi dan pemberdayaan pegawai, banyak perusahaan
mengadopsi proses kontrol desentralisasi
daripada hierarki. Kontrol tersebut
mewakili filosofi budaya perusahaan yang berbeda.
1.
Pendekatan Hierarki versus Pendekatan Desentralisasi
Kontrol hierarki merupakan penggunaan aturan, kebijakan, hirarki wewenang dan
alat formal lainnya untuk memengaruhi perilaku pegawai dan menilai kinerja.
Konterol Desentralisasi merupakan penggunaan nilai budaya
perusahaan ,tradisi, keyakinan dan kepercayaan dalam mencapai tujuan
organisasi.
2.
Manajemen Buka Buku
Berbagai informasi
keuangan dan hasil-hasilnya dengan semua pegawai di organisasi. Manajemen ini
membuat pegawai mempelajari sendiri melalui grafik, gambar, rapat dan
sebagainya. Manajemen ini juga akan memberikan penghargaan kepada pegawai
apabila mencapai kesuksesan.
E.
MANAJEEN KUALITAS TOTAL
Manajemen kualitas total
adalah komitmen seluruh anggota perusahaan untuk menanamkan kualitas ke dalam
setiap aktivitas denagn cara melakukan perbaikan terus menerus.
1.
Teknik-Teknik TQM
§
Siklus Kualitas
Sebuah kelompok yang
terdiri atas 6 hingga 12 pegawai sukarela yang bertemu secara rutin untuk
membahas dan menyelesaikan masalah yang memengaruhi kualitas kerja mereka.
§
Tolok Ukur
Proses terus mnerus
dalam mengukur produksi, layanan dan praktik dengan dibandingkan pada pesaing –
pesaing besar atau perusahaan yang unggul di industrinya.
§
Six Sigma
Pendekatan kendali mutu
yang memperhitungkan segala hal dan menekankan pengejaran yang disiplin dan
gigih untuk mencapai kualitas yang lebih tinggi serta biaya yang lebih rendah.
§
Pengurangan Siklus Waktu
Siklus waktu merupakan
langkah yang diambil oleh perusahaan untuk menyelesaikan suatu proses
§
Perbaikan Terus Menerus
Pelaksanaan sejumlah
besar perbaikan tambahan kecil di semua area organisasi secara terus-menerus
2.
Faktor-faktor Kesuksessan TQM
Faktor positif :
· Tugas-tugas yang
ada menuntut pegawai yang berketerampilan tinggi
· TQM berguna untuk
memperkaya pekerjaan dan memotivasi pegawai
· Keterampilan
memecahkan masalah ditingkatkan untuk semua pegawai
· Partisipasi dan
kerja tim digunakan untuk menghadang permasalahan yang signifikan
· Perbaikan
terus-menerus adalah cara hidup
Faktor negatif :
· Ekspektasi
manajemen biasanya tinggi
· Manajer tingkat
menengah merasa tidak puas jika kehilangan wewenang
· Para pekerja
tidak puas dengan beberapa aspek kehidupan organisasi
· Pemimpin serikat
pekerja tidak disertakan dalam diskusi kendali mutu
· Manajer manunggu
inovasi yang besar dan dramatis
F.
TREN DALAM KENDALI MUTU DAN KEUANGAN
Banyak perusahaan
menjawab realitas ekonomi yang berubah-ubah serta kompetisi global dengan
menilai kembali manajemen dan proses-proses di organisasinya sendiri,
diantaranya mekanisme kontrol.
1.
Standar Kualitas Internasional
Daya dorong untuk
melakukan manajemen kualitas di Amerika Serikat adalah signifikasi yang
meningkat dari ekonomi global.
Standar ISO 9000 merupakan standar yang
merupakan hasil dari konsensus internasional tentang syarat manajemen kualitas
yang baik, sebagaimana yang diuraikan oleh Internasional Organization for
Standardization
2.
Sistem Kontrol Keuangan Baru
§
Pertambahan Nilai Ekonomis ( EVA )
sistem kontrol yang
mengukur kinerja yangberkenaan dengan keuntungan setelah pajak dikurangi biaya
modal yang diinvestasikan pada saat nyata.
§
Pertambahan Nilai Pasar ( MVA )
sistem kontrol yang mengukur
perkiraan pasar saham terhadap nilai perusahaan terdahulu dan proyek investasi
modal yang diharapkan.
§
Pembiayaan Berbasis Aktivitas ( ABC )
sistem kontrol yang
mengidentifikasi beragam aktifitas yang dibutuhkan untuk menyediakan produk dan
mengalokasikan biaya sesuai aktivitas tersebut.
§
Tata Kelola Perusahaan
sistem tata kelola organisasi sehingga
kepentingan pemilik perusahaan dapat dilindungi.
thanks ya
BalasHapus