Jumat, 07 Desember 2012

Artikel Bab 1 : Mengelola dalam Lingkungan Bisnis Dinamis

*Manajemen bisnis merupakan upaya pengaturan secara menyeluruh guna menjalankan sebuah usaha bisnis yang profesional dan menghasilkan tujuan bisnis yang diinginkan. Manajemen bisnis dibutuhkan dalam rangka tercapainya sebuah tujuan sebuah usaha bisnis baik dari aspek profit maupun tujuan lain sesuai yang diinginkan oleh pihak pengelola bisnis.

Sebuah proses pengaturan diperlukan agar sebuah usaha tidak sembarangan, mampu melakukan perencanaan, target-target yang diinginkan serta dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan sebuah resiko usaha bisnis.

Sebuah langkah profesional yang dilakukan sebelum merancang sebuah manajemen bisnis biasanya dilakukan dengan membuat sebuah rancangan global sebuah bisnis atau yang dikenal dengan business plan.

Business plan menyangkut bagaimana manajemen bisnis serta perencanaannya dari berbagai aspek, diantaranya adalah manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen finansial dan sebagainya. Melalui sebuah business yang mantap, biasanya sebuah usaha akan meyakinkan untuk dikelola secara maksimal.

Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan sebuah upaya manajemen bisnis yang baik, hanya berbeda pada ukuran skala saja serta pengerjaannya yang lebih sederhana dan bisa dikerjakan rangkap oleh satu atau dua orang dari pengelola bisnis tersebut. Beberapa hal yang menjadi patokan utama manajemen bisnis diantaranya adalah beberapa hal berikut ini:

1. Manajemen produksi
Manajemen produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait ketersediaan bahan baku maupun bahan jadi yang siap dipasarkan pada sebuah perusahaan bisnis. Manajemen bisnis di bidang produksi menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa berlangsung dengan baik sehingga mampu menghasilkan produk atau layanan yang diminati oleh konsumen.

2. Manajemen pemasaran
Manajemen bisnis di bidang pemasaran menyangkut segala bentuk perencanaan, bentuk, target serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing atau pemasaran. Penjualan yang meningkat dan upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan target utama dari sebuah manajemen pemasaran.

Tanpa adanya sebuah manajemen pemasaran yang baik, maka sebuah perusahaan akan mengalami kondisi sulit dalam hal pemasukan atau income yang diperoleh. Pemasaran memegang peran vital terhadap eksistensi sebuah perusahaan. Produk atau jasa yang kurang bermutu pun akan bisa terjual laris apabila perusahaan Anda memiliki seorang manajer pemasaran yang handal. Kreatifitas dan inovasi perlu dijalankan dalam merancang sebuah manajemen bisnis di bidang pemasaran.

3. Manajemen distribusi
Manajemen bisnis di bidang distribusi memegang peran mendukung manajemen pemasaran. Meskipun pemasaran telah berjalan dengan baik, namun apabila manajemen distribusi mengalami hambatan, maka marketing juga akan terganggu. Proses penyaluran barang produksi atau layanan jasa kepada konsumen sangat ditentukan oleh bagaimana pola manajemen distribusi tersebut dirancang oleh sebuah perusahaan.

4. Manajemen finansial
Manajemen finansial di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan pengelolaan sirkulasi keuangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan menyangkut bagaimana keuangan perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan anggaran yang dimiliki.

Tanpa adanya sebuah manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka biasanya perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih amatiran, dimana manajemen keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja sebuah usaha bisnis sulit ditentukan.

Beberapa bentuk manajemen bisnis di atas sangat penting diperhatikan oleh para pengelola usaha bisnis yang ingin sukses dalam menjalankan sebuah bisnis usaha. Tanpa adanya sebuah manajemen yang baik, maka mustahil sebuah perusahaan akan mampu berjalan dengan baik seperti yang menjadi harapan pemiliknya.

****************************



Tidak perlu diragukan bahwa sukses suatu organisasi, atau setiap kelompok dalam suatu organisasi sangat tergantung pada kualitas kepemimpinan. Pemimpin yang sukses senantiasa mengantisipasi perubahan dengan sekuat tenaga memanfaatkan semua kesempatan, memotivasi pengikut mereka untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi, mengoreksi kinerja yang buruk dan mendorong organisasi kearah sasaran-sasarannya.

Pemimpin yang efektif mempunyai sifat-sifat atau kualitas tertentu yang diinginkan, seperti karisma, berpandangan kedepan, intensitas tinggi dan keyakinan diri yang kuat. Gaya kepemimpinan pria dan wanita cenderung untuk lebih sama dari pada berbeda, tetapi ada kecenderungan wanita untuk mengandalkan pada kepemimpinan bersama (shared) lebih searah dengan kebutuhan organisasional dalam dasawarsa 1990-an dari pada gaya detektif yang lebih disukai oleh pria.

Kepemimpinan dapat dikatakan sebagai suatu kamampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi suatu kelompok atau orang-orang kearah tercapainya tujuan. Secara sepintas definisi ini hampir sama dengan definisi manajemen. Namun penekanan dari masing-masing peran, baik itu pemimpin atau manajer akan menunjukan beberapa perbedaan. Penekanan dalam hal motivasi, sejarah pribadi, dan cara berfikir serta bertindak menunjukan bahwa manajer cenderung bersikap impresional, pasif terhadap tujuan, sedangkan pemimpin mengambil sikap pribadi dan aktif terhadap tujaun, dengan bekerja dari posisi beresiko tinggi. Dalam hal mengatasi kerumitan, manajemen yang baik menghasilkan tatatertib dan konsistensi dengan menyusun rencana-rencana formal, struktur orgnanisasi, dan mengontrol hasil dari rencana semula. Kepemimpinan, sebaliknya menyangkut hal mengatasi perubahan dengan mengembangkan suatu visi masa depan dan bersekutu dengan orang melalui komunikasi dan mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan-rintangan. Pemimpin dapat muncul dari dalam suatu kelompok dan bisa juga melalui pengangkatan formal untuk memimpin suatu kelompok.

Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga aplikasi dari pernyataan tersebut:

1. Kepemimpinan menyangkut orang lain (bawahan atau pengikut). Tanpa mereka, semua kualitas kepemimpinan akan tidak tampak. Karena hanya dari mereka terdapat proses menerima pengarahan dan membantu menentukan status atau kedudukan pemimpin.

2. Kepemimpinan menyangkut pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kellompok. Pemimpin mewakili wewenang secara langsung terhadap bawahan sedangkan bawahan tidak dapat secara langsung memberikan pengarahan kepada pemimpin.

3. Pemimpin tidak hanya memerintah, namun juga harus memberikan pengaruh kepada baawahan untuk melaksanakan tugas tertentu dan dapat mempengaruhi supaya tugas tersebut dapat dilaksanakan dengan tepat.
Kepemimpinan Global

Dalam era globalisasi, semua aspek yang dahulu dapat dikontrol dengan piranti atau perangkat tradisional, menjadi tidk efektif lagi. Zaman global menuntut perubahan-perubahan mendasar tentang konsep dan pendekatan yang selama ini digunakan.

Demikian pula dengan organisasi yang ada pada zaman global. Trend uang terjadi adalah bentuk flat dan semakin ramping tanpa meniggalkan standard kualitas dan berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Struktur yang ada dalam organisasi merupakan struktur yang diisi oleh kegiatan ini dengan koordinator atau me\anajer yang memiliki multidimensi pengetahuan yang mampu mengadaptasi setiap perubahan dan memiliki inovasi yang tinggi dalam meraih kesempatan. Inefisiensi dalm SDM yang selama ini terjadi sudah tidak dapat ditolelir lagi. Apabila dihubungkan dengan kepemimpinan, yang berusaha untuk mencapai tujuan dengan mempengaruhi kelompok atau orang-orang, maka kepemimpinan global tidak jauh berbeda dengan konsep organisasi global yang mangarah pada borderless dan membentuk efektivitas serta efisiensi yang tinggi.

Menyusun resiko dengan laba

Laba:Jumlah uang yang di peroloeh sebuah bisnis selain dari jumlah yang di keluarkan untuk gaji dan biaya-biaya lainnya.

Kerugian saat biaya-biaya melebihi pendapatan

Resikopeluang seorang penggusaha kehilangan waktu dan uang dalam sebuah bisnis yang mungkin nantinya terbukti tidak mengguntungkan.

Faktor-faktor produksi

1. Tanah (atau sumber daya alam).

2. Buruh (pekerja)

3. Modal. (Ini termasuk mesin, peralatan, bangunan, atau apa saja yang
digunakan dalam produksi barang. Ini tidak termasuk uang; uang
digunakan untuk membeli faktor produksi-ini bukan faktor itu sendiri.)

4. Kewirausahaan.

5. Pengetahuan.

lingkungan bisnis adalah faktor-faktor sekitar yang membantu atau menghambat lingkungan bisnis.

faktor-faktor lingkungan bisnis:
lingkungan ekonomi dan hukum
lingkungan ekonomi
lingkungan persaingan
lingkungan sosial
lingkungan bisnis global

Bersaing dengan Melebihi Ekspektasi Pelanggan Produsen dan layanan organisasi di seluruh dunia telah mengetahui bahwa pelanggan saat ini adalah sangat menuntut. Mereka tidak hanya menginginkan kualitas yang baik dengan harga rendah, tetapi mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar