Jumat, 07 Desember 2012

Bab 1 : Manajemen Inovatif di Masa Sulit

Bab 1 : Manajemen Inovatif di Masa Sulit

Manajemen inovatif di masa sulit

Mengapa inovasi itu penting?

Inovasi dalam produk, layanan, sistem manajemen, proses produksi, nilai-nilai perusahaan, dan aspek lain dari organisasi merupakan faktor yang membuat perusahaan tumbuh, berubah, dan berhasil. Tanpa inovasi, tiada satu perusahaan pun yang dapat bertahan. Makin kuatnya pengaruh dan keahlian berbagai perusahaan di negara-negara berkembang, terutama cina dan india, telah membuat cemas banyak perusahaan barat. Di lingkungan global yang bersifat hiperkompetitif, perusahaan harus lebih banyak dan lebih cepat berinovasi dibandingkan sebelumnya.



Definisi Manajemen

Manajer merupakan fungsi eksekutif dari organisasi, yang bertanggung jawab untuk membangun dan mengoordinasikan seluruh sistem dan bukan mengerjakan tugas-tugas tertentu. Artinya, daripada mengerjakan sendiri semua pekerjaan, manajer yang andal menciptakan sistem dan kondisi yang memungkinkan orang lain mengerjakan pekerjaan tersebut.

Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai “seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”. Belakangan, ahli manajemen terkemuka Peter Drucker menyatakan bahwa tugas para manajer adalah memberi arahan bagi organisasi mereka, memberi kepemimpinan, dan menentukan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan.

Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional.

Definisi ini mempunyai 2 pemikiran penting:

1. Keempat fungsi perencanaan,pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian

2. Pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efisien.



Empat fungsi Manajemen

1. Perencanaan

berarti mengidentifikasikan berbagai tujuan untuk kinerja organisasi di masa mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.

2. Pengelolaan

Fungsi manajemen yang mencakup penentuan tugas, pengelompokan tugas dan pengalokasian sumber daya diseluruh perusahaan.

3. Kepemimpinan

Berarti menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Kepemimpinan berarti menciptakan nilai-nilai dan budaya bersama, mengkomunikasikan tujuan-tujuan kepada karyawan diseluruh organisasi dan menyuntikkan semangat untuk memperlihatkan kinerja tertinggi kepada karyawan

4. Pengendalian

Adalah fungsi keempat dari proses manajemen. Pengendalian berarti memonitor aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi sejalan dengan tujuannya dan membuat koreksi jika diperlukan.



Kinerja organisasional

Bagian berikutnya dari definisi manajemen kita adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efisie dan efektif. Manajemen sangat penting karena organisasi juga sangat penting. Kita mendefinisikan organisasi secara formal sebagai suatu entitas sosial yang diarahkan oleh tujuan dan dibangun secara sengaja . entitas sosial berarti berdiri atas dua atau lebih orang. Diarahkan oleh tujuan berarti dirancang untuk mencapai tujuan tertentu misalnya profit, kenaikan upah bagi anggotanya, memenuhi kebutuhan spiritual, atau memberikan kepuasan sosial. Dibangun secara sengaja berarti bahwa ada pembagian tugas dan tanggung jawab pencapaian tugas tersebut dibebankan kepada para anggota organisasi.

Tanggung jawab manajer adalah mengkoordinasikan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan organisasi.

Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apa pun yang coba dikerjakannya.

Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional.

Tanggung jawab terbesar para manajer adalah untuk mencapai kinerja tinggi, yaitu pencapaian tujuan-tujuan organisasional dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif.



Ketrampilan manajemen

meskipun sebagai ahli teori manajemen menyarankan serangkaian ketrampilan, ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk mengatur sebuah departemen atau organisasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori: konseptual, interpersonal, dan teknis.

1. Ketrampilan konseptual

Kemampuan kognitif untuk melihat organisasi sebagai suatu siistem utuh dan hubungan antarbagiannya. Ketrampilan konseptual mencakup pemikiran, pemrosesan informasi, dan kemampuan perencanaan manajer.

2. Ketrampilan interpersonal

Kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain, serta bekerja secara efektif sebagai anggota tim. Ketrampilan ini tercermin lewat kemampuan manajer untuk berhubungan dengan orang lain,termasuk kemampuan memotivasi, memfasilitasi, mengoordinasi, memimpin, mengomunikasikan, dan menyelesaikan konflik.

3. Kemampuan teknis

Pemahaman dan penguasaan dalam melaksanakan tugas tertentu . ketrampilan ini mencakup penguasaan metode, teknik, dan peralatan yang digunakan dalam fungsi-fungsi tertentu seperti rekayasa, manufaktur,atau keuangan.



Jenis-jenis Manajemen

1.Perbedaan vertikal

Penentu utama pekerjaan manajer adalah tingkatan hierarkis. Bagi manajer tingkat pertama, fokus utama mereka adalah memfasilitasi kinerja karyawan secara individual. Di lain pihak manajer menengah lebih berfokus untuk menghubungkan orang, seperti mengalokasikan sumber daya, mengoordinasikan tim, atau melaksanakan rencana manajemen tingkat atas diseluruh organisasi daripada mengurusi kinerja individual. Bagi manajer puncak fokus utamanya adalah memonitor lingkungan eksternal dan menentukan strategi terbaik agar tetap kompetitif.

1. Manajer puncak

Berada di tingkat teratas hierarki dan bertanggung jawab terhadap keseluruhan organisasi. Mereka disebut sebagai presiden, direktur, direktur eksekutif, chief executive officer (CEO), dan wakil presiden eksekutif. Manajer puncak bertanggung jawab untuk menentukan tujuan-tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, memonitor dan menafsirkan lingkungan eksternal, dan membuat keputusan yang memengaruhi seluruh organisasi.

2. Manajer tingkat menengah

Bekerja di tingkat menengah organisasi dan bertanggung jawab untuk unit-unit bisnis dan departemen-departemen utama.

Contoh manajer tingkat menengah adalah kepala departemen, kepala devisi, manajer kendali mutu, dan direktur laboratorium penelitian.

3. Manajer proyek

Bertanggung jawab untuk proyek kerja temporer yang melibatkan partisipasi orang dari beragam fungsi dan tingkatan organisasi dan mungkin juga dari luar perusahaan.

4. Manajer lini pertama

Bertanggung jawab secara langsung terhadap produksi barang dan jasa. Mereka berada di tingkat pertama atau kedua manajemen dan dinamakan supervisor, manajer lini, kepala bagian, dan kepala kantor. Mereka bertanggung jawab terhadap kelompok karyawan nonmanajemen. Fokus utama mereka adalah penerapan aturan dan prosedur untuk mencapai produksi secara efisien, memberikan bantuan teknis dan memotivasi bawahan.



2.Perbedaan Horizontal

Perbedaan utama lain dalam tugas manajemen berlangsung secara horizontal diseluruh organisasi.

1. Manajer fungsional

Bertanggung jawab bagi departemen-departemen yang mengerjakan tugas fungsional tunggal dan memiliki karyawan dengan pelatihan dan ketrampilan yang serupa. Departemen fungsional mencakup periklanan, penjualan, keuangan, sumber daya manusia, manufaktur, dan akuntansi. Manajer lini bertanggung jawab untuk departemen manufaktur dan pemasaran yang membuat atau menjual barang dan jasa. Manajer staf bertanggung jawab untuk departemen seperti keuangan dan sumber daya yang membantu departemen lini.

2. Manajer umum

Bertanggung jawab bagi sejumlah departemen yang mengerjakan beragam fungsi . manajer umum bertanggung jawab bagi divisi utuh, seperti department store Macy. Manajer proyek juga mempunyai tanggung jawab manajemen umum karena mereka mengoordinasikan orang-orang di beberapa departemen untuk menyelesaikan proyek tertentu.



Aktivitas Manajer

Petualangan multitasking ciri aktivitas manajerial adalah keragaman,fragmentasi, dan durasi yang singkat. Keterlibatan manajer yang luas dan banyak tidak memberi cukup waktu untuk merenung sesaat.

Hidup cepat manajer melakukan banyak pekerjaan dengan kecepatan yang mengagumkan. Pekerjaan manajer memrlukan tempo cepat dan memerlukan banyak energi.



Peran Manajer

Suatu peran adalah sejumlah ekspektasi terhadap perilaku manajer. Ke semua peran tersebut dibagi menjadi 3 kategori konseptual: informasi (mengelola informasi) ; interpersonal( mengelola lewat orang lain) ; dan keputusan (mengelola melalui tindakan). Setiap peran merepresentasikan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh para manajer untuk akhirnya memenuhi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.

1. Peran informasi adalah berbagai aktivitas yang dilakukan untuk merawat dan membangun jaringan informasi.

2. Peran interpersonal adalah berkenaan dengan hubungan dengan orang lain dan berkaitan dengan ketrampilan interpersonal yang telah dibahas.

3. Peran keputusan adalah berkenaan dengan berbagai peristiwa yang didalamnya manajer harus menentukan sikap dan mengambil tindakan. Peran ini banyak membutuhkan ketrampilan konseptual dan interpersonal.



Manajemen dan tempat kerja baru
Karakteristik tempat kerja baru

Tempat kerja baru merupakan suatu digitalisasi bisnis, dalam artian terdapat perubahan cara kerja, karyawan, dan tempat kerja itu sendiri secara radikal. Sementara tempat kerja lama lebih bersifat terbiasa dengan prosedur standar yang telah ada.
Kompetensi manajemen baru

Menghadapi transisi ini, para manajer harus memikirkan kembali pendekatan mereka dalam mengorganisasikan, mengarahkan, dan memotivasi para karyawan. Para manajer terbaik hari ini meninggalkan pola pikir perintah-dan-kendalikan mereka guna berfokus untuk melatih dan membimbing, menciptakan organisasi yang cepat, fleksibel, inovatif, dan berorientasi hubungan.



MENGELOLA USAHA KECIL DAN ORGANISASI NON PROFIT

Usaha kecil makin penting . Ratusan usaha kecil didirikan setiap bulannya, tetapi lingkungan usaha kecil hari ini sangat rumit . Perusahaan – perusahaan kecil terkadang sulit mengembangkan stamina manjerial yang diperlukan untuk bertahan di lingkungan yang bergolak . Sebuah survei tentang tren dan perkembangan usaha kecil di masa depan menemukan bahwa hampir setengah dari responden memandang keterampilan manajemen setengah dari responden memandang keterampilan manjemen yang tidak memadai sebagai ancaman bagi perusahaan mereka, di bandingkan dengan kurang dari 25 persen responden dari organisasi besar .

Satu penemuan menarik adalah bahwa para manajer usaha kecil cenderung mengutamakan peran yang berbeda dengan para manajer perusahaan besar . para manajer perusahaan kecil serinng menganggap peran terpenting mereka sebagai juru bicara karena mereka harus mempromosikan perusahaan kecil yang tengah berkembang kepada dunia luas.

Organasasi non profit juga memperlihatkan adanya penerapan bakat manajemen . Organisasi – organisasi seperti The Salvation Army< Nature Conservacy, Greater chicago food dll. semuanya memerlukan manajemen yang baik

Sumber daya keuangan organisasi non profit biasanya berasal dari anggaran pemerintah, hibah, dan sumbangan , bukan dari penjualan barang atau jasa kepada pelanggan. Di organisasi bisnis, para manajer berfokus untuk meningkatkan penjualan barang dan jasa guna meningkatkan pendapatan penjualan.

MANAJEMEN DAN TEMPAT KERJA BARU

Perubahan lingkungan yang terjadi dengan cepat, seperti perkembangan teknologi, globalisasi ,dan pergeseran nilai sosial, tengah menimbulkan transformasi mendasar yang berdampak besar terhadap pekerjaan manajer.

KARAKTERISTIK TEMPAT KERJA BARU

Karakteristik utama tempat kerja baru adalah digitalisasi bisnis, yangbtelah mengubah cara kerja, karyawan , dan tempat kerja itu sendiri secara radikal. Tempat kerja lama didirikan oleh spesialisasi tugas rutin dan prosedur kendali standar. Karyawan biasanya melakukan perkerjaan mereka di suatu tempat khusus, seperti pabrik mobil di Detroit atau agen asuransi di Des Moines.

KOMPETENSI MANAJEMEN BARU

Menghadapi masa transisi ini , para manager harus memikirkan kembali pendekatan mereka dalam mengorganisasikan , mengarahkan, dan memotivasi para karyawan. Para manajer terbaik hari ini meninggalkan pola pikir perintah- dan – kendalikan mereka guna berfokus untuk melatih dan membimbing , menciptakan organisasi yang tepat , fleksibel , inovatif, dan berorientasi hubungan.

Alih alih menggunakan “ manajemen lewat catatan “, para manajer menggunakan gaya kepemimpinan pemberdayaan. Ketika para karyawan bekerja di lokasi tersebar, para manajer tidak bisa memonitor perilaku secara terus menerus.

Sukses di tempat kerja baru bergantung kepada kekuatan dan kualitas hubungan kolaboratif. cara bekerja baru mengutamakan kolaborasi di semua fungis dan tingkatan hierarkis dan juga perusahaan lain. Keterampilan membangun tim sangat penting. Alih- alih mengelola suatu karyawan satu departemen , banyak manajer bertindak sebagai pemimpin bagi tim proyek yang terus beganti dan bersifat sementara.

1 komentar: